
Mendorong Percepatan Antisipasi Darurat Pangan Stafsus Mentan mengadakan Rakor dan Kunjungan Lapang
Dinamika kondisi pangan dunia dan kebutuhan pangan yang mendesak, maka diperlukan beberapa upaya strategis untuk mengantisipasi dan mengejar peningkatan produksi pangan khususnya Padi. Informasi global kondisi ketahanan pangan dalam negeri, dan alternatif langkah strategis diuraikan oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian Dr. Sam Herodian, MSC, IPU, APEC Eng dalam agenda rapat koordinasi/rakor Satgas Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Jambi. Hadir pada rakor : Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Tanam Sawit dan Aneka Palma, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Perkebunan Jambi, Komandan Korem 042 Garuda Putih, Kepala LPPM Unja, Kepala BWS VI Jambi, Kepala BSIP Jambi dan Plt Kepala Bapertan Jambi serta 25 orang peserta lainnya. Rakor dilakukan di Aula Agrostandar BSIP Jambi, Rabu, 27 Maret 2024.
Setelah rakor di BSIP Jambi serta kunjungan ke Bapeltan Jambi, Kamis 28 Maret 2024 dilakukan kunjungan lapang ke beberapa sentra produksi tanaman padi di wilayah tanjung jagung timur. Wilayah kunjungan pertama ke desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, di mana lokasi merupakan lahan tadah hujan, dan akan segera melakukan pengolahan lahan. Kondisi yang cukup kering dan tinggi muka air yang semakin surut, maka dibutuhkan upaya mengatasi dampak kekeringan atau kekurangan air. "Kebutuhan benih Inpara 3 yang didukung oleh ketersediaan alat mesin pertanian, juga harus mendapat perhatian”, ujar Staf Khusus Mentan. SekditJen TP menambahkan bahwa untuk percepatan tanam dibutuhkan beberapa intervensi dan strategi yang sudah diidentifikasi oleh tim BSIP Jambi, Bapeltan Jambi dan Ditjen TP termasuk di wilayah ini. Wilayah kunjungan ke dua masih pada desa yang sama namun ke wilayah ilir dengan melihat kondisi pompa eksisting dan lahan padi yang baru akan diolah. Potensi pertanaman padi mencapai 20 ha. Di lokasi ini diskusi terkait kebutuhan pompa, jenis pompa, kondisi perpipaan dan kondisi lahan dibahas dengan melibatkan petani, PPL, Dinas TPH Kabupaten Tanjabtim. Kunjungan ketiga dilakukan di desa Parit Culum 1, Kecamatan Muara Sabak Barat yang merupakan salah satu wilayah sentra produksi benih padi di Tanjabtim. Perkembangan saat ini, pertanaman sekitar 2 bulan dan tumbuh bagus merata seluaS 17 ha. Wilayah pertanaman padi mencapai 160 ha di desa ini dan masuk ke dalam data SID tahun 2024. Selanjunya kunjungan terakhir ke Desa Sijenjang, Kecamatan Jambi Timur yang merupakan wilayah perbatasan antara Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi. Lokasi sawah lebak lebih dari 200 ha masih dalam kondisi tergenang oleh air luapan sungai Batanghari.
Potensi dan peluang percepatan SID dan kontruksi merupakan salah satu focus utama mendorongn percepatan tanam. Potensi Penambahan Areal Tanam Baru (PATB) dan dukungan pompanisasi diharapkan dapat segera direalisasikan tidak hanya melalui CPCL namun juga aksi di lapangan atau intervensi langsung oleh Kementan. Beberapa stakheholder mendampingi kunjungan ini antara lain TNI AD melalui Komandam Koramil dan Babisan di wilayah Tanjabtim, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Sarana Prasarana Dinas TPH Tanjabtim, swasta, Bapeltan, dan BSIP Jambi. Semoga percepatan tanam padi dapat segera dilakukan dan pengolahan lahan bisa segera dilaksanakan.